liberty reserve di tutup

 Beberapa waktu lalu sempat kita dengar bahwa Liberty Reserve tengah menjadi pergunjingan setelah diduga terlibat dalam kasus pencucian uang. Perusahaan bisnis digital currencytersebut juga sempat dikabarkan ditutup dan pendirinya menjadi tersangka Selang beberapa hari setelah mencuatnya rumor tersebut ke permukaan, pihak berwenang dari Kosta Rika memberikan klarifikasi pada salah satu sumber yang terpercaya bahwa pendiri dari Liberty Reserve telah ditangkap di Spanyol atas tuduhan pencucian uang terkait masalah yang tengah dihadapi perusahaannya.
Liberty Reserve Ditutup Pemilik Pun Ditangkap Liberty Reserve Ditutup Akibat Kasus Pencucian Uang
Liberty Reserve
Penangkapan dan penahanan pendiri Liberty Reserve, Arthur Budovsky, tidak lain adalah tindak lanjut dari pernyataan yang dikemukakan para pejabat di Negara Amerika Tengah dimana penahanan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang melibatkan otoritas AS. Polisi menggerebek tiga rumah dan lima bisnis terkait dengan Liberty Reserve yang berpusat di Kosta Rika. Sejumlah file penting dan dokumen digital yang telah disita pihak berwajib akan diserahkan kepada pihak berwenang AS secepatnya.
Pernyataan lain mengenai perihal tersebut mengatakan bahwa seorang warga Negara Rusia ditangkap terkait kasus yang tengah terjadi di Kosta Rika pada hari Juma’at dan akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Budovsky sendiri merupakan warga naturalisasi Kosta Rika yang ditahan pada hari Jum’at. Ia telah meninggalkan kewarganegaraan AS dan menjadi warga Negara Kosta Rika.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Liberty Reserve merupakan perusahaan bisnis yang memungkinkan para pelaku bisnis dapat melakukan transfer uang ataupun transaksi keuangan di seluruh dunia. Perusahaan menyediakan fasilitas bagi para penggunanya sehingga mereka dapat mendaftar untuk sebuah account LR (Liberty Reserve) dengan memberikan alamat email yang valid. Setelah seseorang telah memperoleh nama pengguna dan nomor rekening, mereka telah dapat melakukan transfer uang ke seluruh penjuru dunia.
Mereka menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah menutup kantornya di Kosta Rika pada tahun 2011. Namun demikian, fakta di lapangan diketahui bahwa website mereka masih terus beroperasi. Menurut keterangan pihak kepolisian Kosta Rika seperti yang dilansir dari guardian.co.uk (28/05/2013), Budovsky telah dijatuhi hukuman pada tahun 2007 sampai lima tahun masa percobaan setelah mengaku bersalah di pengadilan New York atas tuduhan terlibat dalam bisnis jasa keuangan illegal yang mirip dengan Liberty Reserve.
Hal yang mendasari penutupan Liberty Reserve ditengarai karena perusahaan tersebut tidak memiliki asal yang jelas dan telah tumbuh subur menjadi salah satu dari sistem mata uang elektronik terkemuka di dunia, terlebih dalam dunia kriminal. Hal tersebut dikarenakan kalangan hacker di seluruh dunia menggunakan layanan Liberty Reserve untuk memindahkan uang secara diam-diam melintasi perbatasan dalam jumlah besar.
Aditya Sood, seorang kandidat doktor ilmu komputer di Michigan State University yang telah lama mempelajari mata uang elektronik, menyatakan bahwa tidak adanya keharusan bagi para penggunanya untuk memberikan rincian lengkap atau informasi pribadi dan hal semacamnya dalam melakukan transaksi baik berbentuk dolar, euro maupun mata uang lainnya merupakan faktor mengapa akun sulit dilacak sehingga risiko kejahatan semakin tinggi. Pusat perusahaan yang didirikan di luar jangkauan penegak hokum AS atau Eropa juga menjadi pemicu karena merupakan perantara antara penjahat dan pusat keuangan dunia. Sehingga transaksi illegal yang dilakukan akan tampak seperti transaksi sah pada umumnya.
Walaupun dalam peraturannya terlihat tegas mengenai peringatan terhadap pencucian uang, namun dalam pelaksanaannya ternyata hanya memberikan sedikit pengawasan yang serius. Kelemahan dalam pengawasan tersebut membuat Liberty reserve telah dianggap memainkan peran penting dalam kasus pencucian uang yang merupakan hasil pencurian dari dua bank Timur Tengah sekitar $45M menurut dokumen hukum yang telah diumumkan oleh otoritas AS pada awal bulan ini.

Selain itu, adanya keluhan terhadap salah satu anggota geng Republik Dominika yang diduga terlibat dalam kasus pencurian menyatakan bahwa ribuan dolar uang tunai yang dicuri telah diendapkan ke dalam dua rekening Liberty Reserve melalui sentra mata uang berbasis di Siberia dan Singapura. Kabar mengenai penutupan dan penangkapan pendiri Lberty Reserve tentu berpotensi untuk memberikan perubahan besar bagi cybercrime dalam dunia perekonomian