tak terelakkan, sebagian warga ibu kota masih saja bergantung pada angkutan umum.
udara yang sesak bercampur asap rokok, berimpittan dengan tubuh orang lain, dan harus bertahan beberpa jam dalam posisi berdiri rupanya telah menjadi hal lumrah.
namun, direktor reserse kriminal umum polda metro jaya komisaris besar tony harmanto menegaskan, potensi terjadinya kejahatan di angkutan umum atau terhadap penumpang angkutan umum tetap tinggi.
fenomena ini pun berlaku untuk angkutan publik jenis taksi.
beberapa dari kita barangkali masih mengingat kasus perampokan dan percobaan pemerosaan terhadap seorang remaja putri oleh sopir taksi yang di tumpanginya pada ahir december 2012 silam.
meski ahirnya remaja yang juga vocalis kelompok sebuah band ini lolos dari tindakan kriminal, peristiwa ini tentu menjadi catatan sendiri bagi siapapun, hususnya perempuan. demi meningkatkan kewaspadaan, berikut 6 kiat yang dapat di lakukan.
1: pesanlah taksi dengan menggunakan mobile atau telpon. dengan demikian, nomor lambunng dan pengemudi akan terdeteksi. apabila memesan taksi dari outlet di sejumlah tempat seperti stasiun besar, mal, atau hotel, terdapat petugas yang mencatat tujuan penumpang dan nomor lambung taksi.
2; apabila terpaksa memperhatikan taksi di tengah jalan, pastikan anda tidak tertipu dengan warna taksi yang kini serupa tapi tak sama.
anda berhak memilih taksi yang diinginkan.
3: jangan lupa mencatat nomer taksi dan nama pengemudi ketika berada di dalan.
cocokkanlah foto dengan wajah pengemudi untuk menghindari sopir tempak.
4: bersikap siaga dengan ponsel. dalam keadaan darurat, anda bisa memanfaatkan call center polisi 112 atau mengirim sms ke 1717. cara lainya,