Nama aslinya Saidah Voraji. Dia lahir pada 4 Februari 1975 dan tersohor dengan nama Sahara Knite.
Jangan kaget saat Anda mencari namanya di mesin pencari Google. Sederet foto berpose panas bakal hadir ke hadapan Anda. Ya, Sahara memang artis porno di industri esek-esek Inggris. Dia berdarah India. Orang tuanya berasal dari Kota Gujarat dan mereka hijrah ke Ibu Kota London saat Sahara masih dalam kandungan. Lebih mencengangkan dan membuat bengong, Sahara ternyata seorang muslim dan lahir dari keluarga penganut Islam taat.
Menurut sumber wikiislam.net, Sahara sudah membintangi puluhan film porno bahkan bergenre hardcore atau seks sedikit kasar. Dia juga melakukan adegan dikutuk dalam Islam seperti seks anal (memasukkan kelamin ke bokong) dan seks lesbian alias sesama jenis.
Sahara kecil membungkus tubuhnya dengan busana muslim dan kerudung. Saban hari dia rajin mengaji, ke masjid, dan salat lima waktu. "Aku masih ingat bagaimana caranya mengenakan jilbab," ujar Sahara seperti dilansir situs barenakedislam.com (12/5). Dia berujar dari rekaman video dokumenter tentang kehidupannya menjadi aktris porno dalam Channel 4 berjudul 'Buku harian perawan porno'.
Sahara bercerita bagaimana dia sampai berkenalan dengan industri film porno. Awalnya perempuan itu menekuni bidang busana dan telah menjadi manager sebuah perusahaan tekstil selama tiga tahun. Namun hal ini membuatnya jenuh. "Saya butuh pekerjaan yang menantang," ujarnya. Akhirnya Sahara berkenalan dengan produser film esek-esek bernama Joe A. Dia dengan kesadaran penuh ingin berakting bugil dan seks di depan kamera.
Sahara tahu betul menjadi bintang porno akan membawa dampak kurang baik bagi kehidupan dan hubungannya dengan sekitar, "Terutama hubungan dengan keluarga. Banyak surat datang hendak membunuh saya. Tapi saya tidak takut. Saya menyukai pekerjaan saya dan saya tidak mau jadi munafik. Bukan berarti jika saya pakai jilbab maka dunia berhenti menyaksikan film porno," ujarnya seperti dilansir situs webcitation (25/11/2011).
Awalnya Sahara menjadi bintang porno sembunyi-sembunyi sampai sepupunya melihat dia berakting di acara Babestation di Ibu Kota London, Inggris. Dia langsung memberi tahu orang tua Sahara. Hingga kini keduanya ogah menganggap Sahara sebagai anak.
Sahara mengaku nyaman menjalani karirnya di film esek-esek. Bayaran mahal, kehidupan mewah, dan apapun didapatnya. Dia mungkin saat ini tidak merasakan krisis ekonomi menimpa sebagian negara Eropa lantaran sibuk mengumpulkan uang dari hasil buka aurat.
Namun di sisi lain dia tidak menampik dirinya seorang muslim dan akan selalu bangga menjadi umat Nabi Muhammad. Sahara diketahui tidak merokok, tidak memakan daging babi, meminum minuman keras, dia bahkan masih menjalani ritual Islam seperti salat, berpuasa ramadan, serta mengaji. Di tengah rekaman film dia mengatakan berhenti sebentar, para kru sudah paham Sahara hendak bersujud pada Tuhannya.
Jangan kaget saat Anda mencari namanya di mesin pencari Google. Sederet foto berpose panas bakal hadir ke hadapan Anda. Ya, Sahara memang artis porno di industri esek-esek Inggris. Dia berdarah India. Orang tuanya berasal dari Kota Gujarat dan mereka hijrah ke Ibu Kota London saat Sahara masih dalam kandungan. Lebih mencengangkan dan membuat bengong, Sahara ternyata seorang muslim dan lahir dari keluarga penganut Islam taat.
Menurut sumber wikiislam.net, Sahara sudah membintangi puluhan film porno bahkan bergenre hardcore atau seks sedikit kasar. Dia juga melakukan adegan dikutuk dalam Islam seperti seks anal (memasukkan kelamin ke bokong) dan seks lesbian alias sesama jenis.
Sahara kecil membungkus tubuhnya dengan busana muslim dan kerudung. Saban hari dia rajin mengaji, ke masjid, dan salat lima waktu. "Aku masih ingat bagaimana caranya mengenakan jilbab," ujar Sahara seperti dilansir situs barenakedislam.com (12/5). Dia berujar dari rekaman video dokumenter tentang kehidupannya menjadi aktris porno dalam Channel 4 berjudul 'Buku harian perawan porno'.
Sahara bercerita bagaimana dia sampai berkenalan dengan industri film porno. Awalnya perempuan itu menekuni bidang busana dan telah menjadi manager sebuah perusahaan tekstil selama tiga tahun. Namun hal ini membuatnya jenuh. "Saya butuh pekerjaan yang menantang," ujarnya. Akhirnya Sahara berkenalan dengan produser film esek-esek bernama Joe A. Dia dengan kesadaran penuh ingin berakting bugil dan seks di depan kamera.
Sahara tahu betul menjadi bintang porno akan membawa dampak kurang baik bagi kehidupan dan hubungannya dengan sekitar, "Terutama hubungan dengan keluarga. Banyak surat datang hendak membunuh saya. Tapi saya tidak takut. Saya menyukai pekerjaan saya dan saya tidak mau jadi munafik. Bukan berarti jika saya pakai jilbab maka dunia berhenti menyaksikan film porno," ujarnya seperti dilansir situs webcitation (25/11/2011).
Awalnya Sahara menjadi bintang porno sembunyi-sembunyi sampai sepupunya melihat dia berakting di acara Babestation di Ibu Kota London, Inggris. Dia langsung memberi tahu orang tua Sahara. Hingga kini keduanya ogah menganggap Sahara sebagai anak.
Sahara mengaku nyaman menjalani karirnya di film esek-esek. Bayaran mahal, kehidupan mewah, dan apapun didapatnya. Dia mungkin saat ini tidak merasakan krisis ekonomi menimpa sebagian negara Eropa lantaran sibuk mengumpulkan uang dari hasil buka aurat.
Namun di sisi lain dia tidak menampik dirinya seorang muslim dan akan selalu bangga menjadi umat Nabi Muhammad. Sahara diketahui tidak merokok, tidak memakan daging babi, meminum minuman keras, dia bahkan masih menjalani ritual Islam seperti salat, berpuasa ramadan, serta mengaji. Di tengah rekaman film dia mengatakan berhenti sebentar, para kru sudah paham Sahara hendak bersujud pada Tuhannya.